Syair Burdah al Bushiri (bag 3)
=======================
Pujian
Kepada Nabi SAW
=======================
***
Kutinggalkan sunnah Nabi yang sepanjang malam. Beribadah hingga kedua
kakinya bengkak dan keram.
***
Nabi yang karena lapar mengikat pusarnya dengan batu. Dan dengan batu
mengganjal Perutnya yang halus itu.
***
Kendati gunung emas menjulang menawarkan dirinya. la tolak permintaan
itu dengan perasaan bangga.
***
Butuh harta namun menolak, maka tambah kezuhudannya. Kendati butuh pada
harta tidaklah merusak kesuciannya.
***
Bagaimana mungkin Nabi butuh pada dunia. Padahal tanpa dirinya dunia
takkan pernah ada.
***
Muhammadlah pemimpin dunia akherat. Pemimpin jin dan manusia, bangsa
Arab dan non Arab.
***
Nabilah pengatur kebaikan pencegah mungkar. Tak satu pun setegas ia
dalam berkata ya atau tidak.
***
Dialah kekasih Allah yang syafa’atnya diharap. Dari tiap ketakutan dan
bahaya yang datang menyergap.
***
Dia mengajak kepada agama Allah yang lurus. Mengikutinya berarti
berpegang pada tali yang tak terputus.
***
Dia mengungguli para Nabi dalam budi dan rupa. Tak sanggup mereka
menyamai ilmu dan kemuliaannya.
***
Para Nabi semua meminta dari dirinya. Seciduk lautan kemuliaannya dan
setitik hujan ilmunya.
***
Para Rasul sama berdiri di puncak mereka. Mengharap setitik ilmu atau
seonggok hikmahnya.
***
Dialah Rasul yang sempurna batin dan lahirnya. Terpilih sebagai kekasih
Allah pencipta manusia.
***
Dalam kebaikanya, tak seorang pun menyaingi. Inti keindahannya takkan
bisa terbagi-bagi.
***
Jauhkan baginya yang dikatakan Nasrani pada Nabinya. Tetapkan bagi
Muhammad pujian apapun kau suka.
***
Nisbatkan kepadanya segala kemuliaan sekehendakmu. Dan pada martabatnya
segala keagungan yang kau mau.
***
Karena keutamaannya sungguh tak terbatas. Hingga tak satupun mampu
mengungkapkan dengan kata.
***
Jika mukjizatnya menyamai keagungan dirinya. Niscaya hiduplah tulang
belulang dengan disebut namanya.
***
Tak pernah ia uji kita dengan yang tak diterima akal. Dari sangat
cintanya, hingga tiada kita ragu dan bimbang.
***
Seluruh mahluk sulit memahami hakikat Nabi. Dari dekat atau jauh, tak
satu pun yang mengerti.
***
Bagaikan matahari yang tampak kecil dari kejauhan. Padahal mata tak
mampu melihatnya bila berdekatan.
***
Bagaimana seseorang dapat ketahui hakikat Sang Nabi Padahal ia sudah
puas bertemu dengannya dalam mimpi
***
Puncak Pengetahuan tentangnya ialah bahwa ia manusia Dan ia adalah
sebaik baik seluruh ciptaan Allah
***
Segala mukjizat para Rasul mulia sebelumnya Hanyalah pancaran dari
cahayanya kepada mereka
***
Dia matahari keutamaan dan para Nabi bintangnya Bintang hanya pantulkan
sinar mentari menerangi gulita
***
Alangkah mulia paras Nabi yang dihiasi pekerti Yang memiliki keindahan
dan bercirikan wajah berseri
***
Kemegahannya bak bunga, kemuliaannya bak purnama Kedermawanannya bak
lautan, kegairahannya bak sang waktu
***
la bagaikan dan memang tiada taranya dalam keagungan Ketika berada di
sekitar pembantunya dan di tengah pasukan
***
Bagai mutiara yang tersimpan dalam kerangnya Dari kedua sumber, yaitu
ucapan dan senyumannya
***
Tiada keharuman melebihi tanah yang mengubur jasadnya Beruntung orang
yang menghirup dan mencium tanahnya.
No comments:
Post a Comment